Rabu, 01 Februari 2012

menstruasi remaja putri

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dilihat dari segi penduduk 73,4% sebagian penduduk di dunia adalah remaja. Indonesia menempati urutan nomor 5 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2000 dihuni oleh 6,654 juta jiwa dengan jumlah remaja usia 10-15 tahun sebanyak 652.322 jiwa (Hasil Sensus BPS Lampung, 2000).
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas, dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menstruasi merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak dewasa, dan sebagai tanda sudah mampu hamil. Namun perlu diingat bahwa jiwa remaja masih belum stabil dan belum mampu mandiri secara ekonomi maupun sosial. Jadi ia belum siap untuk hamil, yang terbaik adalah remaja putri mempersiapkan diri untuk mandiri, mencapai tingkat pendidikan yang diwajibkan yaitu paling sedikit 9 tahun, memasuki pernikahan yang direstui orang tua dan masyarakat, kemudian merencanakan kehamilan pada usia yang tepat yaitu usia 20-30 tahun. Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menstruasi dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum (Sarwono, 1999).
Pada umumnya remaja putri belajar tentang menstruasi dari ibunya, tapi tidak semua ibu memberikan informasi yang memadai kepada putrinya bahkan sebagian enggan membicarakan secara terbuka sampai putrinya mengalami menstruasi. Sehingga hal ini menimbulkan kecemasan pada anak, bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Dengan kata lain, dia mengembangkan sikap negatif tentang menstruasi. Ia mungkin merasa malu dan melihatnya sebagai penyakit. Khususnya jika ketika mengalaminya ia merasa letih atau terganggu (Manuaba, 1998).
Sejak tahun 2000, pemerintah mencanangkan suatu program yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja yang sasarannya adalah siswa SLTP, SLTA dan Remaja Karang Taruna. Pelaksanaan program ini secara lintas sektoral instansi pemerintah dan swasta seperti Pemda, Dinas Kesehatan, BKKBN, Polri dan LSM yang berasal dari masyarakat itu sendiri dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual (Llywellyn-Jones, 1997).
Batasan penelitian dalam penelitian pengetahuan remaja putri tentang menstruasi di SMP Kartikatama Metro meliputi pengertian menstruasi, siklus menstruasi dan gejala menstruasi. Dari hasil prasurvei terdapat 67 remaja putri siswi kelas 1 di SMP Kartikatama Metro dan terdapat beberapa siswi yang belum mengerti dengan jelas arti dari menstruasi, siklus menstruasi dan gejala yang menyertainya. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan remaja putri tentang menstruasi di SMP Kartikatama Metro.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Pada umumnya remaja putri belajar tentang menstruasi dari ibunya, tetapi tidak semua ibu memberikan informasi yang jelas tentang menstruasi, sehingga remaja putri dapat mengembangkan sikap negatif tentang menstruasi.
1.2.2 Dari hasil prasurvey terdapat 67 remaja putri kelas 1 di SMP Kartikatama Metro, dan terdapat beberapa siswi yang belum mengerti dengan jelas tentang menstruasi.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana pengetahuan remaja putri kelas 1 tentang menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006?”
1.4 Pertanyaan Penelitian
Dari uraian latar belakang diatas, maka dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.4.1 Bagaimanakah pengetahuan remaja putri tentang pengertian menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006 ?
1.4.2 Bagaimanakah pengetahuan remaja putri tentang siklus menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006?
1.4.3 Bagaimanakah gambaran pengetahuan remaja putri tentang gejala menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang siklus menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang gejala menstruasi di SMP Kartikatama Metro tahun 2006.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.6.1 Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai pengetahuan remaja putri tentang menstruasi.
1.6.2 Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukkan untuk memperluas wawasan mahasiswi jurusan kebidanan.
1.6.3 Bagi Peneliti
Dapat memberikan masukan hal-hal apa saja yang telah diteliti sehingga digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.6.4 Bagi Responden
Agar remaja putri di SMP Kartikatama Metro mendapat tambahan pengetahuan tentang menstruasi.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Subyek Penelitian : Remaja putri siswi kelas 1 di SMP Kartikatama Metro
3. Obyek Penelitian : Tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi
4. Lokasi penelitian : Di SMP Kartikatama Metro.
5. Waktu Penelitian : Januari – Mei 2006
6. Alasan penelitian : Dari hasil prasurvey terdapat 67 remaja putri kelas 1 di SMP Kartikatama Metro tahun 2006 dan terdapat beberapa siswi yang belum mengerti dengan jelas tentang menstruasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar